Image

Menyusuri Sungai Barito, jejak anak sungai manawing 30 menit dari Puruk Cahu mencari puing-puing Kraton Terakhir Kesultanan Banjar, Desa Baras Kuning yang hampir 1000 km dari pusat kerajaan Banjar di Banjarmasin. Pertahanan terakhir Pangeran Antasari dalam kecamuk Perang Banjar masih menyisakan semangat perjuangan yang pantang menyerah, haram manyarah waja sampai kaputing. Tetapi yang masih dapat ditemukan hanya Makam Sultan M Said dan ”Ratu Zaleha”, pengawal Datu Abdullah dan beberapa pengikutnya saja. Lokasi ini dapat dijangkau melalui jalan sungai ke Muara Unto selama 30 menit terus pake klotok cis menyusuri hulu sungai manawing selama 30 menit. Atau bisa lebih singkat melalui jalan darat 30 mnt. (lebih…)

Catatan yang tercecer dari perjalanan umroh menuju tanah haramtrims ya Allah telah menyatukan hamba dengan Ayah & Bunda dalam perjalanan menuju rumahMU, Baitullah di tanah haram yang kami rindukan, berziarah ke haramain, Makkah dan Madinah, berdoa di Raudhah diantara taman2 surga-MU. Juga bershalawat kepada Rasulullah SAW di makam manusia pilihan, junjungan yang kami rindukan.
Tak terasa kebersamaan itu harus berakhir, 16 Juni 2009, jam 15.00 kulepas ayah & bunda tercinta menuju kampung halaman tercinta, Puruk Cahu nun jauh dipedalaman Kalimantan, dijantung paru-paru dunia dalam lintasan khatulistiwa. Mohon ampun & maaf ananda jika ada terselip khilaf & kealfaan dalam bakti ananda, semoga selamat dalam perjalanan yg sangat berat bagi seorang lelaki 74 tahun yang sangat kuhormati, begitu pula bagi ibunda yg berusia 54 tahun. Kami lalui 9 jam penerbangan Jakarta-Jeddah yang tak terasa walaupun diketinggian 36.000 kaki atau 11.000 km diatas permukaan laut.. tetapi tidak untuk perjalanan darat 15 jam ke pedalaman Kalimantan itu..!!! kuingat pesan Dr Syafii Antonio: ibadah haji dan umroh adalah upaya to refresh our commitment of Islam.

IMG_7222IMG_7543IMG_7630Museum timah di Pulau Bangka ini dibuka sejak 1997 menempati bangunan bekas rumah karasidenan zaman belanda. Segala sejarah ekplorasi timah di pulau bangka dipamerkan, baik batuan timah dan mineral ikutan lainnya, alat tambang tradisional, mesin hitung jadul thn ?, bekas mangkuk keruk yg masih asli, foto jaman dulu, dan diorama kolong tambang rakyat maupun aktifitas kapal keruk timah di pesisir laut bangka. Juga monumen yg gagah berdiri di halaman yaitu lokomotif tua buatan England tahun 1908 untuk mengangkut pekerja dan hasil tambang timah. Tidak salah kepulauan Bangka Belitung disebut juga Pulau Timah karena tiap jengkal bumi Serumpun Sebalai ini mengandung timah putih terbaik di dunia. (lebih…)

Dari ketinggian 1000 m sebelum landing di Bandara Depati Amir Pangkal Pinang terlihat genangan air danau dan tanah putih yg menganak sungai. Dibeberapa bagian tersebar acak berdesakan dengan hutan menghijau, itulah sisa-sisa aktivitas pertambangan timah di pulau Bangka. Saat menyusuri kota Pangkal Pinang betapa terkejutnya saat melintas di ruas jalan bertuliskan Jl KH Abdurrahman Siddiq, pikiranku langsung teringat dengan nama besar itu, beliau yang bergelar Guru Sapat, Mufti Kerajaan Inderagiri Riau, Keturunan ke 3 Syeikh Muhammad Arsyad albanjari (lihat tulisan jejak Banjar di Tembilahan). Syekh Abdurrahman Siddiq bin Muhammad ‘Afif bin Mahmud bin Jamaluddin Al-Banzari yang lahir di Kampung Dalam Pagar, Martapura Kalimantan Selatan, 1857 M/1284 H. Wafat di Sapat, Tembilahan Riau, Tahun 1939 M/1366 H. (lebih…)

terapung 1 FESTIVAL Budaya Pasar Terapung di Kampung Banjar. Festival yang dijadikan salah satu event nasional ini rencananya dilaksanakan Sabtu hingga Senin (18-20 Juli) di Sungai Martapura, Jalan Jenderal Sudirman. FPT digelar dalam rangkaian Tahun Kunjungan Wisata Kalsel Visit South Kalimantan 2009 dan Visit Indonesia Years 2009. Agenda gelaran budaya seperti madihin, festival kuliner, tarian, kuntau, dan festival sinoman hadrah, karnaval perkawinan bausung, bakarasminan seperti balogo, bagasing, badaku dll. (lebih…)

Momentum demokrasi dan pesta rakyat, saatnya memilih pemimpin untuk 5 tahun kedepan. Salah pilih nyesel 5 tahun, makanya harus cermat. Kita bisa bangkit, kita bisa menjadi bangsa yang bermartabat, bahkan kita pun bisa menjadi negara yang kuat dan disegani… 8 juli 2009 semoga terpilih pemimpin terbaik untuk membawa NKRI menjadi Luar Biasa..!!! Megapro boleh, SBY-Boediono baik, JK-WIN jua bagus… asal jangan Golput, LANJUTKAN DENGAN LEBIH BAIK DAN PRO RAKYAT..!!!

Fereshti ND (Dosen MSDM dan Kewirausahaan di UMS Solo)
http://www.republika.co.id
Dalam pembukaan Pameran Inacraft ke-11 di JCC pada 21 april 2009 lalu, Presiden SBY mengampanyekan cinta produk dalam negeri dan secara resmi meluncurkan logo ‘100 Persen Cinta Indonesia’. (lebih…)

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kemarin membuka WOC yang dihadiri ribuan peserta. Mereka terdiri atas para menteri; ahli perikanan, kelautan, dan lingkungan; LSM internasional; serta utusan PBB dari 80 negara lebih. WOC yang berlangsung sejak 11 Mei lalu dan memasuki puncaknya kemarin, mencetuskan Deklarasi Manado atau Manado Ocean Declaration (MOD) di Grand Kawanua CC. Forum WOC dilanjutkan dengan Pertemuan Puncak Kawasan Segitiga Terumbu Karang/Coral Triangle Inisiative (CTI) Summit yang diikuti enam kepala negara, Jumat (15/5). Selain dari Indonesia, kepala negara peserta CTI adalah Presiden Filipina, Gloria Macapagal Arroyo; Presiden Timor Leste, Ramos Horta; PM Papua Nugini, Michael So mare; PM Kepulauan Solomon, David Sikua; dan PM Malaysia, Najib Razak. (lebih…)

republika.co.id
“Aku tahu betapa menakjubkan Islam dan betapa ia telah memengaruhi kehidupan dan mencerahkan diriku.” (Yusuf Islam)

Yusuf Islam (Cat Stevens) adalah mantan superstar rock dunia yang mengundurkan diri dari dunia musik untuk mempelajari Islam, dan kini aktif berdakwah melalui kegiatan pendidikan dan soisal.
Yusuf Islam terlahir dengan nama Stephen Demetre Georgiou, 21 Juli 1948, di London sebagai non Muslim (Nasrani).
“Aku dilahirkan di London, jantung dunia Barat. Aku dilahirkan di era televisi dan angkasa luar. Aku dilahirkan di era teknologi mencapai puncaknya di negara yang terkenal dengan peradabannya, negara Inggris. Aku tumbuh dalam masyarakat tersebut dan aku belajar di sekolah Katholik yang mengajarkanku tentang agama Nashrani sebagai jalan hidup dan kepercayaan. Dari sini pula aku mengetahui apa yang harus kuketahui tentang Allah, al-Masih `Alaihis-salaam dan taqdir, yang baik maupun yang buruk,” paparnya.
selanjutnya di http://www.republika.co.id/berita/48390/Yusuf_Islam_Menemukan_Islam_Setelah_Pencarian_Panjang